BIJAK GUNAKAN ANTIBIOTIK
Ditulis Oleh Silfa Pernika Reskhy - Agustus 2022
Tidak jarang masyarakat awam seringkali menggunakan antibiotik dengan kurang tepat. Penggunaan antibiotik secara tepat menjadi bahan edukasi yang sangat penting untuk masyarakat. Selasa, 16 Agustus 2022 Tim Farmasi Rumah Sakit Masyarakat Jawa Timur menyelenggarakan penyuluhan tentang Penggunaan Antibiotik yang Tepat. Bertempat di ruang tunggu rawat jalan Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur dengan narasumber Putri Paramawati Fajerin, S.Farm, Apt yang sehari-hari bertugas di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur. Antibiotik adalah obat yang menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri bukan virus ataupun jamur.
Apa yang dimaksud dengan resistensi antibiotik? Resistensi antibiotik adalah tidak terhambatnya pertumbuhan mikroba terhadap pemberian antibiotik pada dosis normal hingga terjadinya resistensi atau kekebalan mikroba atau bakteri terhadap antibiotik yang diberikan dokter. Resistensi antiobiotik secara awam bisa diartikan kekebalan terhadap antibiotik. Salah satu penyebab resistensi antibiotik adalah penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau tidak rasional seperti penggunaan antibiotik terlalu singkat, dosis terlalu rendah atau tidak sesuai, kesalahan penyakit atau ada infeksi yang salah.
Beberapa hal yang dapat dilakukan agar tidak terjadi resistensi antibiotik, antara lain:
- Gunakan antibiotik sesuai resep dokter
- Habiskan antibiotik walau sudah merasa sembuh
- Jangan gunakan antibiotik sisa
- Jangan berbagi antibiotik dengan orang lain
- Rajin cuci tangan dan hindari kontak langsung dengan orang yang sakit.
Berikut cara penggunaan antibiotik yang benar:
- Gunakan antibiotic sesuai dengan petunjuk dokter
- Jangan membeli antibiotic secara sembarangan meskipun sakit kepala, demam, batuk dan pilek
- Ikuti aturan pakai,
Apabila 3x sehari maka minumlah tiap 8 jam sekali
Apabila 2x sehari maka minumlah tiap 12 jam sekali - Habiskan penggunaan antibiotik (walau sudah membaik, jangan hentikan penggunaan antibiotik. Kondisi tubuh membaik menunjukkan bahwa antibiotik bekerja efektif akan tetapi bakteri belum terbunuh seluruhnya)
- Minum antibiotik dengan air mineral (teh, kopi, susu atau jus akan mempengaruhi kerja antiobotik di dalam tubuh)
Antibiotik dapat disimpan di suhu di bawah suhu 30 derajat atau suhu ruang dan tidak lembab. Adapula antibiotik yang disimpan di suhu lemari es 2 derajat Celcius hinggga 8 derajat Celcius. Antibiotik yang berbentuk suspensi dan sirup tidak boleh disimpan di dalam lemari es. Sedangkan waktu simpan antibiotik berbentuk tablet, pil dan kapsul dapat disimpan sesuai tanggal kadaluarsa. Apabila terjadi perubahan warna atau rusak, meskipun masa expired date masih lama sebaiknya dibuang. Untuk antibiotik berbentuk sirup ketika sudah dibuka selama 7 hari maka antibiotik tidak dapat digunakan lagi.
Bahaya resistensi terhadap antibiotik dapat berakibat fatal seperti menderita suatu penyakit, meningkatnya resiko penyakit, serta semakin lama masa rawat inap di rumah sakit. Bijaklah menggunakan antibiotik, sesuaikan dengan petunjuk dokter dan konsumsi sesuai dengan aturan. Pelayanan Informasi Obat Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur dapat dilakukan di Depo Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur setiap Senin hingga Jumat pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB.