CASE REPORT DOKTER OBSERVER DAN DOKTER SPESIALIS MATA RSMM JAWA TIMUR DIMUAT DALAM THE 5TH ASEAN OPHTHALMOLOGY SOCIETY VIRTUAL CONGRESS 2022
Ditulis Oleh Aisyah Wahyu Novanda - Mei 2022
ASEAN Ophthalmology Society (AOS) didirikan pada tahun 2013 di Bangkok, Thailand saat pertemuan “The Summit of Ophthalmological Societies” yang diselenggarakan oleh Royal College of Ophthalmologists of Thailand. Saat ini, perhimpunan AOS diikuti oleh 10 negara anggota termasuk Indonesia (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia).
Tujuannya adalah untuk mendukung negara-negara ASEAN untuk pendidikan, penelitian, dan akademik melalui penyelenggaraan kongres regional atau konferensi lainnya sehingga mengangkat kesehatan mata masyarakat di wilayah tersebut.
Kongres AOS pertama kali diadakan di Bangkok, Thailand pada 2014 yang menuai sukses besar dengan lebih dari seribu peserta dan menarik para profesional, ahli, dan rekan industri dari seluruh dunia. Kongres AOS selanjutnya diselenggarakan dua tahunan hingga “The 5th ASEAN Ophthalmology Society Virtual Congress 2022” digelar kembali di Bangkok Thailand secara virtual pada 26 – 27 Maret 2022.
Pada pertemuan ilmiah ini, peserta akan memiliki kesempatan untuk berbagi pengetahuan, teknik, dan kesempatan untuk terhubung satu sama lain lebih dekat sehingga setiap peserta dapat membawa manfaat dalam pengembangan pelayanan kesehatan mata yang optimal di wilayahnya masing-masing. Program yang dibuat organisasi ini berupa Case Report dan penelitian. Pada kesempatan sebelumnya dimana kongres diadakan secara tatap muka, hasil Case Report dicetak dalam bentuk poster dan dipamerkan selama kongres berlangsung. Setiap poster dipamerkan dengan didampingi oleh penulisnya sehingga apabila ada peserta kongres tertarik dan mungkin memiliki pertanyaan, dapat langsung dijawab oleh Author. Sedangkan untuk penelitian akan langsung dipresentasikan pada waktu kongres/simposium berlangsung sehingga terjadi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber.
Pada tahun 2022, RSMM Jawa Timur berkontribusi dalam mengirimkan salah satu Case Report yang dimuat dalam The 5th ASEAN Ophthalmology Society Virtual Congress 2022 yang ditulis oleh dr. Niken Indah Noerdiyani, Sp.M , dr. Rizki Matta Handayani, dan dan dr. Indriani Kartika Dewi Sp.M. Case Report ini mengambil kasus Nodular episkleritis yang terjadi pada anak laki-laki dengan TBC Paru di RSMM Jawa Timur. Dalam kesimpulannya, penulis menyatakan perlunya menyelidiki penyebab utama episkleritis dengan menghilangkan penyakit sistemik yang mendasarinya. Penulis menyajikan kasus episkleritis nodular yang jarang terjadi pada anak laki-laki berusia 16 tahun dengan tuberkulosis paru yang merespon sangat baik terhadap pengobatan anti-tuberkulosis dengan pengobatan kortikosteroid topikal dan obat tetes mata air mata buatan.
Dengan adanya Case Report seperti ini dapat menjadi petunjuk pertama dalam mengidentifikasi suatu penyakit baru, efek merugikan dari paparan, cara klinisi mendiagnosis dan memberi terapi, serta hasil klinis yang diperoleh.